Apa Saja Kebudayaan Korea Selatan? Berikut 10 Kebudayaan Orang Korea

Salah satu hal yang menarik untuk kita pelajari dari suatu negara adalah kebudayaan. Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki unsur budaya yang melekat. Kebudayaan Korea Selatan seringkali menarik untuk bisa kita pelajari karena banyak hal seru yang bisa kita coba jika nanti berkesempatan untuk pergi kesana.

Apa Saja Kebudayaan Korea Selatan

Berikut beberapa kebudayaan Korea Selatan yang sering dilakukan oleh orang-orang di Korea Selatan.

Mengkonsumsi Kimchi

Credit: Pixabay/allybally4b

Kebudayaan Korea Selatan yang pertama adalah mengkonsumsi kimchi. Kimchi adalah salah satu makanan khas dari Korea yang biasanya disajikan sebagai makanan pendamping menu utama. Kimchi biasanya terbuat dari sawi putih atau lobak yang dilumuri bumbu merah lalu difermentasikan. Karena Korea Selatan memiliki 4 musim, maka saat memasuki periode musim dingin orang Korea akan menyiapkan stok makanan. Salah satu makanan yang dijadikan stok adalah kimchi.

Pakaian Hanbok, kostum korea selatan

Credit: Pixabay/susungkim

Pakaian hanbok adalah salah satu kebudayaan Korea Selatan. Pakaian hanbok merupakan pakaian tradisional Korea yang sudah ada sejak zaman Joseon. Hanbok memiliki makna yang erat dengan kebudayaan Korea. Bagian lengan pada hanbok yang terbuka lebar melambangkan kehangatan masyarakat Korea, sedangkan bagian rok yang panjang dan longgar melambangkan kebebasan atau kemerdekaan bangsa Korea. 

Jajan Street Food Saat Dini Hari

Credit: Pixabay/fan4tian2

Orang-orang Korea sangat suka untuk jajan street food saat dini hari. Mengapa dini hari? Karena, saat pagi hingga malam biasanya mereka sedang beraktivitas, sehingga sesudah aktivitas dirasa pas untuk menikmati makanan-makanan yang dijual di pinggir jalan. Kebudayaan Korea Selatan yang satu ini biasa dilakukan karena sebagian besar orang-orang Korea suka untuk berburu makanan di pinggir jalan, selain bisa jajan macam-macam makanan seperti tteokbokki, odeng, bungeoppang, hotteok dan lain-lain harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.

Festival Lumpur Korea

Credit: flickr/Hypnotica Studios Infinite

Festival lumpur atau yang biasa dikenal dengan Boryeong Mud Festival merupakan salah satu kebudayaan Korea Selatan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1988. Konon festival lumpur ini pada awalnya ditujukan untuk promosi produk kosmetik yang terbuat dari lumpur. Namun, sekarang festival lumpur ini menjadi kebudayaan Korea Selatan yang biasanya diikuti banyak orang saat musim panas bulan Juli. Festival lumpur ini diadakan di Pantai Daecheon, Kota Boryeong. Lumpur yang ada di Kota Boryeong ini ternyata memiliki kandungan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan kulit kita loh, cocok untuk mencegah penuaan pada kulit.

Melepas Sepatu Ketika Memasuki Rumah

Credit: flickr/Jinho Jung

Melepas sepatu ketika memasuki rumah merupakan salah satu kebudayaan Korea Selatan. Tidak ada orang-orang Korea yang masuk rumah dengan menggunakan sepatu. Kebudayaan Korea Selatan ini dilakukan karena orang Korea sangat memperhatikan kebersihan. Sehingga kebiasaan itu sangat melekat dengan orang-orang Korea. Dengan melepas sepatu setelah dari luar rumah maka akan membantu mereka untuk bisa menghilangkan debu. Selain itu, sebagian orang Korea seringkali melakukan aktivitas yang dilakukan di lantai. Sehingga mereka selalu menjaga lantai agar tetap bersih dan nyaman.

Minum Soju

Credit: blacklink.co.kr

Soju adalah arak tradisional Korea yang terbuat dari bahan baku beras. Minuman ini punya kadar alkohol yang berbeda-beda mulai dari 20% hingga 100%. Namun, untuk soju yang dijual di supermarket pada umumnya memiliki kadar alkohol 20% dan dikemas dengan menggunakan botol berwarna hijau. Minum soju menjadi salah satu kebudayaan Korea Selatan, biasanya soju diminum bersama-sama untuk mempererat hubungan dan mengenal satu sama lain. Untuk minum soju, ternyata ada etika yang harus kita ketahui. Orang-orang Korea biasanya tidak mengisi gelas miliknya sendiri, melainkan orang lain yang akan menuangkan soju ke gelasnya.

Perayaan Chuseok

Credit: middleclass.sg

Kebudayaan Korea Selatan selanjutnya adalah perayaan Chuseok. Perayaan Chuseok adalah salah satu hari penting dan meriah di Korea. Saat perayaan Chuseok, masyarakat Korea biasanya pulang ke kampung halaman mereka untuk mengunjungi kerabat dan menikmati waktu bersama keluarga. Disediakan juga makanan tradisional Korea untuk dimakan bersama.Kebiasaan lain yang dijalankan saat perayaan Chuseok adalah seongmyo atau berkunjung ke makam leluhur. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada keluarga leluhur

Tarian Rakyat Korea Selatan

Credit: flickr/np&djjewell

Tarian rakyat Korea Selatan juga merupakan salah satu budaya yang dipopulerkan oleh masyarakat Korea. Tari rakyat ini awal mulanya dari ritual keagamaan serta upacara pemujaan terhadap dewa. Kemudian tarian ini terbentuk dari peristiwa-peristiwa yang dibentuk serta dipelihara oleh masyarakat sebagai hal yang cukup penting dalam kehidupan mereka. Tarian rakyat ini merupakan sebuah ungkapan emosi rakyat serta kehidupan yang apa adanya. Pada tarian rakyat, rakyat dapat membawakannya secara bebas.

Wajib Militer

Credit: independent.co.uk

Bagi masyarakat Korea, wajib militer merupakan salah satu kebudayaan Korea Selatan yang wajib dilakukan. Wajib militer ini berguna untuk meningkatkan kedisiplinan, keberanian dan kemandirian. Wajib militer ini dilakukan oleh para laki-laki dengan umur 20 hingga 30 tahun. Namun ada beberapa orang yang tidak diwajibkan untuk mengikuti wajib militer, seperti ilmuwan, pelaku kriminal, orang yang mengalami cidera fisik dan pencari nafkah utama. Wajib militer ini dilakukan dalam kurun waktu yang tidak sebentar, yakni hingga 2,5 tahun.

Hal yang Tabu Dalam Budaya Korea

Di Korea Selatan, terdapat beberapa hal yang tabu untuk dilakukan. Berikut ini hal yang tabu dalam budaya Korea.

Menggunakan Tato

Credit:inkppl.com

Menggunakan tato di Korea Selatan merupakan salah satu hal yang tabu karena tato adalah sebuah hal yang ilegal disana. Hal ini tentu saja tidak menjadi kebudayaan Korea Selatan karena jika kita menggunakan tato kita dapat diperlakukan secara tidak ramah. Hanya pekerja medis yang diperbolehkan untuk berurusan dengan hal yang seperti itu. Di Korea Selatan, orang-orang bertato dinilai terancam tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan.

Memainkan Sumpit

Credit: Pixabay/Ipegasu

Memainkan sumpit termasuk hal yang tabu untuk sebagian masyarakat Korea. Mereka punya tata cara untuk menggunakan sumpit, hal ini termasuk kedalam kebudayaan Korea Selatan. Sumpit tidak boleh digunakan untuk menusuk makanan, karena itu bisa memberikan sebuah arti kita sedang menghina tuan rumah ataupun koki yang memasak masakan tersebut. Selain itu kita tidak diperbolehkan menyimpan sumpit secara vertikal atau memasukkannya ke dalam nasi secara vertikal.

Memberikan Tip pada Pelayan

Credit: Pinterest/Lexington

Memberikan tip kepada pelayan merupakan satu hal yang tabu untuk dilakukan dalam sebuah kebudayaan Korea Selatan. Memberikan tip pada pelayan di Korea Selatan dianggap sebuah penghinaan. Mengapa demikian? Karena pelayan di Korea Selatan merasa bahwa upah mereka cukup bagus sehingga mereka tidak membutuhkan tip.

Menulis Nama dengan Tinta Merah

Credit: Phinemo.com

Hal yang tabu dalam kebudayaan Korea Selatan adalah menulis nama dengan menggunakan tinta berwarna merah. Menurut kebanyakan masyarakat Korea Selatan, menulis nama orang terlebih yang masih hidup dengan menggunakan tinta merah memiliki arti kesialan atau kematian. Penulisan nama dengan tinta merah hanya boleh digunakan untuk menulis nama orang yang sudah meninggal karena diyakini dapat mengusir roh jahat.

Itulah beberapa kebudayaan Korea Selatan yang bisa kita pelajari. Selain kebudayaan Korea Selatan, jangan lupa bahwa terdapat beberapa hal yang tabu untuk dilakukan di Korea Selatan.

Baca Juga:

Persiapan Mendaftar Beasiswa ke Korea Selatan

Mengenal Beasiswa KGSP

Mempersiapkan Berkas Pendaftaran Beasiswa KGSP

Menentukan Jurusan untuk Kuliah Ke Korea Selatan

Mencari Beasiswa ke Korea Selatan

Share this article:

Facebook
Twitter
LinkedIn
Telegram
WhatsApp
Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *